SMP PGRI Prabumulih adalah sekolah yang bertujuan membentuk peserta didik
sebagai insan yang berprestasi secara akademis maupun non-akademis dalam
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Keterampilan didasari oleh Iman dan Taqwa
serta berakhlak mulia. Untuk mneingkatkan mutu pendidikan dan mutu sekolah
berdasarkan Standar Pelajaran Minimum (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan
(SNP), SMP PGRI Prabumulih berpedoman pada Rencana Kerja Kepala Sekolah, SUpervisi
Sekolah dan Program kepentingan Sekolah yaitu, Kepala Sekolah, Guru, Pegawai,
Peserta didik, Orang Tua, Komite, Anggiota Masyarakat dan Pengawas Sekolah
dnegan cara :
- Melengkapi Sarana dan Prasarana sekolah.
- Meningkatkan disiplin warga sekolah :
-
Melaksanakan dan mengembangkan
5 budaya sekolah yaitu :
a. Budaya tertib/disiplin
b. Budaya bersih
c. Budaya kebersamaan
d. Budaya belajar
e. Budaya pengamalan akhlak mulia.
- Mengadakan sosialisasi dan promosi anatara lain :
- Sekolah mengdakan dan
mengikuti kegiatan seperti turnamen olahraga, apresiasi seni sains dan
pramuka.
pramuka.
-
Mengadakan bakti social
masyarakat
- Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler
-
Melengkapi sarana prasarana
ekstrakurikuler
-
Menampilkan kegiatan
ekstrakurikuler.
- Meningkatkan mutu kelulusan.
-
Mengefektifkan proses
pembelajaran
-
Mengoptimalkan program
perbaikan dan pengayaan.
-
Mengadakan bimbingan belajar
di luar jam sekolah.
-
Memberikan keterampilan/life
skill.
SMP PGRI
Prabumulih terletak pada tempat yang cukup strategi dan mudah dijangkau serta
berada di tengah pemukiman masyarakat. Jarak terdekat dengan sekolah lain yaitu
SMP Negeri 5 Prabumulih ± 2,5 km dam MTs Negeri
Prabumulih 1,5 km, dengan keadaan demikian SMP PGRI Prabumulih harus mampu
bersaing dalam hal mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk mendapatkan peserta
didik yang berkompetensi dan berprestasi. Dan pada kenyataana SMP PGRI
Prabumulih masih mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk mendidik peserta
didik meskipun sebagian besar dari golongan kondisi social-ekonomi keluarga
kurang mampu dan hal tersebut menjadi sedikit kendala dalam proses belajar
mengajar karena peserta didik tersebut sebagian bekerja setelah usai jam
sekolah. Sehingga minat belajar peserta didik menjadi berkurang. Hal ini
merupakan pekerjaan yang tidak ringan bagi pendidik (guru) untuk meningkatkan
dan mencapai prestasi belajar ataupun prestasi lainnya. Tetapi hal ini menjadi
motivasi dan observasi bagi pendidik dalam mengatasi problem tersebut dan
mencari solusi dengan cara pendekatan dan kerjasama dengan orang tua peserta
didik sehingga terlaksana program subsidi silang bagi peserta didik yang tidak
mampu.